Kamis, 09 Mei 2013

SEPASANG KAOS KAKI KENANGAN


       
Masih teringat saat itu membuat agenda Heart Inteligent untuk aktivis dakwah kampus, pada tanggal 8 Januari 2012 yang bertempat di gedung Sinergy, acara dimulai bakda dzuhur. Runtutan agenda terakhir yaitu kontemplasi,,,banyak peserta yang berderai air matanya. Menjelang maghrib acara ditutup. Kami Panitia beres2 dan bersiap2 untuk melaksanakan sholat Maghrib. Tiba-tiba ada seorang akhwat yang pingsan. Suasana jadi panic, badan akhwat tersebut dingin semua. Para akhwat bergerak cepat, mengambil jaket-jaket dan menyelimutinya ada juga yang mengosok2kan tangan dan kakinya dengan minyak kayu putih agar hangat, ada juga yang mencari air hangat. Karena sholat maghrib sudah tiba kami berbagi tugas ada yang menjaga dan ada yang sholat.
          Alhamdulillah beberapa menit menjelang adzan sholat Isya’ akhwat tersebut siuman jadi masih bisa memburu sholat maghrib. Karena badannya lemas dan kedinginan, akhirnya diputuskan untuk tayamum dan sholat dengan duduk. Selesai sholat akhwat tersebut merasa sudah agak kuat untuk jalan pulang…kami pun masih menuntun akhwat tersebut takut terjadi sesuatu. Baru nympe bibir pintu, akhwat tersebut jatuh lagi, pingsan tak sadarkan diri. Kami semua kemudian menggotong lagi ke dalam ruangan. Takut terjadi hal2 yang tidak kita inginkan, akhirnya kami memutuskan untuk membawanya ke Rumah sakit Hidayatulloh. Dan akhirnya dengan meminjam mobil synergy kami pergi mengantarkannya ke RSI Hidayatulloh.
          Waktu sudah terburu-buru, jadi saya lupa memakai sandal dan hanya memakai kaos kaki saja. Jadi sampai mengurus ke administrasipun saya hanya beralaskan kaos kaki. Tak peduli orang-orang melihat saya aneh, namanya aja darurat …padahal waktu itu sedang musim hujan jadi kaos kaki saya pun basah dan nempel tanah2 yang basah. Setelah akhwat tersebut di bawa ke UGD dan diperiksa dokter, saya pn menelpon akhwat lain yang tertinggal untuk membawakan sandal saya dan membelikan kaos kaki yang baru. Yah, saya g’ kepikiran apa2. Sampai di RS akhwat yang masih disana membawakan pesanan saya…
          Inilah episode yang membuat haru… 3 akhwat yang tertinggal ternyata tidak bisa naik motor dan waktu saya menelpon, teryata mereka hampir nyampe’ RS dan mereka balik lagi gmbil sandal saya dan membelikan kaos kaki.. Ya Allah, saya sudah merepotkan mereka tidak menanyakan mereka posisi dimana waktu itu dan lupa dengan keadaan mereka yang tidak bisa menegndarai motor…
Bagai hujan, air mata pun terus menderas g’ berhenti2 karena g’ tega sekali merepotkan mereka sampe harus bolak/ik dengan jarak agak lumayan ditambah lagi jalan kaki… Sampai akhir, tangis dan tawa pun campur jadi satu…ya maklumlah, saya adalah tipe orang yang gampang terharu...:D

Teruntuk akhwat fillah yang telah berkorban, Ana ukhibuki fillah…
J
Semoga langkah-langkah kalian menjadi tambahan pahala di akhirat nanti…

Ya, kaos kaki yang akan selalu kukenang….